Author name: Admin

TERNYATA NASI KEMARIN BAIK UNTUK PENDERITA DIABETES?

Kesehatan seseorang dipengaruhi oleh gaya hidup, terutama dalam hal pola makan. Jika pola makan tidak tepat, hal ini dapat menyebabkan berbagai gangguan metabolisme dan mendorong munculnya penyakit seperti diabetes. Berdasarkan informasi dari Institude for Health Metrics and Evaluation, diabetes merupakan penyebab kematian tertinggi ke-3 di Indonesia pada tahun 2019 dengan angka kematian sekitar 57,42 per 100.000 penduduk. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2021, jumlah penderita diabetes di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan selama sepuluh tahun terakhir. Sumber : https://www.istockphoto.com/ Sudah tidak asing lagi bagi kita, makanan pokok yang paling sering di konsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah nasi. Namun nasi memiliki angka Glikemiks Indeks yang cukup tinggi, semakin tinggi angka GI maka akan semakin cepat untuk menaikan gula darah. Sehingga pendetita diabetes tidak di anjurkan untuk mengkonsumsi nasi putih. Tapi tau kah kamu, jika nasi yang di dinginkan semalam baik untuk pendetita diabetes? Sumber : https://www.istockphoto.com/ Penurunan suhu yang terjadi selama penyimpanan akan mempengaruhi kadar glukosa pada nasi. Hal ini dikarenakan perubahan suhu yang merubah stuktur pati pada nasi. Nasi atau beras merupakan jenis pati yang memiliki rantai panjang glukosa. Pada pengolahan beras menjadi nasi terjadi proses pemanasan lalu pendinginan. Selama proses pemanasan, butiran pati mengalami gelatinisasi dan kehilangan kristalinitasnya. Kemudian pada proses pendinginan, molekul pati yang terpisah akan membentuk gel lalu ter-retrogradasi secara bertahap hingga menjadi kumpulan semi-kristalin yang bentuknya berbeda dari pati sebelumnya. Pemanasan dan pendinginan kembali akan mengubah pati gelatin menjadi struktur pati lebih lanjut yang mengarah pada pembentukan kristal baru yang tidak larut, dalam bentuk pati retrogradasi. Pati retrogradasi adalah jenis pati resisten yang paling stabil dan sulit dicerna. Hal ini disebabkan karena rantai amilosa lurus mudah bergradasi dan ketika rantai amilosa bergabung kembali (retrogradasi), rantai amilosa tersebut membentuk polimer kompak yang sulit dihidrolisis oleh enzim pencernaan. Perubahan struktur pati yang mengalami retrogradasi menjadi pati resisten menyebabkan kadar glukosa menurun, sehingga baik untuk penderita diabetes. Referensi : Purbowati,. 2020. Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan terhadap Kadar Glukosa pada Nasi Putih. Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya. 4(1). Pp. 15-24

TERNYATA NASI KEMARIN BAIK UNTUK PENDERITA DIABETES? Read More »

MILK TEA MERUPAKAN MINUMAN SEHAT

Milk tea merupakan minuman campuran susu dengan teh yang dapat dinikmati secara dingin maupun hangat. Saat ini, banyak penjual milk tea yang sangat mudah ditemukan di Indonesia. Rasanya yang manis, penampilan yang menarik, dan harganya yang terjangkau banyak menarik minat pembeli dari berbagai kalangan. Sumber : https://www.unsplash.com/ Meskipun terlihat sehat karena terdapat susu didalam milk tea, nyatanya campuran susu dengan teh tersebut hanya sebagai penghilang dahaga tanpa adanya nutrisi yang diserap tubuh. Hal itu disebabkan karena didalam teh terdapat antigizi berupa tanin yang dapat menghambat penyerapan zat besi jika dikonsumsi bersamaan saat makan atau satu jam setelahnya. Penelitian yang dilakukan oleh Iwan Sariyanto, menyatakan 78% responden mengkonsumsi teh setelah makan dan 22% responden mengkonsumsi teh kemasan ketika haus. Imam Sariyanto menyebutkan bahwa teh kemasan yang diuji terbukti menyerap larutan Fe dengan tingkat penyerapan yang berbeda-beda. Penyerapan tersebut disebabkan oleh tanin yang berikatan dengan senyawa logam Fe dan membentuk senyawa kompleks. Oleh karena itu, tanin berperan dalam pengurangan daya serap zat besi. Terhambatnya penyerapan Fe dalam tubuh menyebabkan tubuh kekurangan zat besi sehingga tubuh dapat mengalami anemia defisiansi besi. Selain pada zat besi, dalam penelitian dijelaskan bahwa tanin juga dapat berikatan dengan protein dan mineral sehingga protein dan mineral tersebut tidak dapat digunakan lagi oleh tubuh. Dapat disimpulkan bahwa milk tea tidak memberikan nutrisi dalam tubuh karena nutrisi dalam susu terikat oleh tanin dalam teh. Selain itu, terlalu sering mengkonsumsi milk tea mengakibatkan tubuh mengalami anemia defisiansi besi akibat kurangnya zat besi. Oleh karena itu, kurangilah konsumi milk tea dan tidak mengkonsumsi minuman teh bersamaan dengan waktu makan. Referensi : Sariyanto, I., 2019. Serapan Zat Besi Dalam Minuman Teh Kemasan Menggunakan Spektrofotometer. Jurnal Analis Kesehatan, VIII(1), pp. 7-12.

MILK TEA MERUPAKAN MINUMAN SEHAT Read More »

DIALOG KEPRODIAN TEKNOLOGI PANGAN

Setiap tahunnya program studi S1 Teknologi Pangan Institut Teknologi Telkom Purwokerto mengadakan dialog keprodian. Dialog keprodian ini memiliki tujuan untuk menyalurkan aspirasi, berdiskusi, dan mempererat hubungan kekeluargaan antara dosen dengan mahasiswa ataupun mahasiswa dengan mahasiswa Pada tanggal 25 November 2023, S1 Teknologi Pangan menyelenggarakan dialog keprodian dengan Ibu Nurul Latifasari, S.T.P., M.P. sebagai pemateri. Dalam acara tersebut Ibu Nurul Latifasari, S.T.P., M.P. memaparkan materi tentang visi dan misi institusi serta prodi Teknologi Pangan, mata kuliah-mata kuliah yang akan didapatkan oleh mahasiswa, dan penjelasan tentang pengambilan mata kuliah berdasarkan IPK. Selain itu, Ibu Nurul Latifasari, S.T.P., M.P menjelaskan tentang konsep pembelajaran yang menjadikan mahasiswa mau untuk explore secara mandiri tentang teknologi pangan meskipun dosen sudah memberikan suatu arahan. Kelebihan dari konsep pembelajaran tersebut menjadikan mahasiswa lebih banyak wawasan, responsif, dan membentuk mahasiswa yang kompeten. Setelah pemaparan materi, terdapat pula sesi diskusi. Sesi diskusi ini merupakan wadah mahasiswa untuk mengusulkan pendapat atau berdiskusi secara langsung dengan dosen. Selain itu, antara mahasiswa angkatan 2022 dan 2023 juga dapat saling bertanya sehingga dapat berbagi pengalaman dan menambah kesan kekeluargaan.

DIALOG KEPRODIAN TEKNOLOGI PANGAN Read More »

PELAKSANAAN FOODTECHATION #1

Foodtechation merupakan salah satu program kerja tahunan divisi esksternal Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan (HMTP) dalam menyambut mahasiswa baru Teknologi Pangan Angkatan 2023, Foodtechation# yang dilaksanakan tahun ini bertemakan “Creating Harmony For The Synergy Of Food Technology”. Program ini dilaksanakan setiap awal perkuliahan yang bertujuan untuk mempererat hubungan antar mahasiswa dan dosen, serta membangun rasa solidaritas, meningkatkan kerja sama dan kebersamaan sesama mahasiswa teknologi pangan. Terdapat 3 rangkaian acara yang diselenggarakan oleh Foodtechation#1 diantaranya pracation, Day1, Day2, dan Day3 Pracation Pracation merupakan rangkaian acara untuk memberi informasi kepada mahasiswa baru untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan selama acara foodtechation#1 berlangsug. Pracation diselenggarakan secara online pada tanggal 22 November 2023 yang dihadiri oleh seluruh panitia dan peserta foodtechation#1 Day 1 Rangkaian acara selanjutnya dari foodtechation yaitu Day 1 yang diselenggarakan pada tanggal 25 November 2023 di kampus ITTP. Kegiatan yang terdapat di Day 1 yaitu sambutan Kepala Program Studi, ketua pelaksana, ketua HIMA, pengenalan panitia, sharing session dosen dan mahasiswa, dan ice breaking. Dalam kegiatan Day 1 lebih memfokuskan kepada sharing session dosen dan mahasiswa. Day 2 dan Day 3 Selanjutnya kegiatan Foodtechation#1 Day2 diselenggarakan pada tanggal 2 Desember 2023 di kampus ITTP. Isi kegiatan dari Day2 yaitu terdapat pematerian motivation yang di bawakan oleh Bapak Tri Handoko S.TP., M.T.P. selaku Dosen Teknologi Pangan Universitas Nahdatul Ulama Purwokerto. Materi yang dibawakan yaitu “Keseimbangan antara Akademik dan Organisasi Dikampus”, dengan materi yang disampaikan oleh Bapak Trihandoko tersebut diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai strategi manajemen waktu yang efektif. Sehingga mahasiswa dapat mempelajari cara mengatur waktu mereka dengan baik, sehingga dapat memenuhi tuntutan akademik dan tetap terlibat dalam kegiatan organisasi tanpa mengorbankan salah satu aspek tersebut. Rangkaian acara terakhir dari kegiatan Foodtechation#1 dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2023 di Homestay Cikalima, Batu Raden. Kegiatan Day3 ini lebih enjoy, karena di isi oleh berbagai game yang menarik sehingga dapat meningkatkan kerjasama antara mahasiswa. Di Day3 ini seluruh panitia akan bergabung dengan peserta dalam menjalankan sebuah permainan, sehingga akan meningkatkan keakraban antar mahasiswa.

PELAKSANAAN FOODTECHATION #1 Read More »

SERTIFIKASI DOSEN

Ibu Ajeng Dyah Kurniawati, S.TP., M.Sc merupakan dosen Teknologi Pangan yang telah mendapatkan sertifikasi HACCP (Hazard Analisis and Critical Control Point) Pada tanggal 15 September 2023 yang diselenggarakan LSP Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan. HACCP merupakan suatu metode atau alat bantu yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi bahaya dalam berbagai tahapan proses pengolahan produk pangan. Proses penerimaan Sertifikasi Pengelola Keamanan Pangan HACCP melibatkan uji kompetensi yang terstruktur dan efektif sesuai dengan standar uji kompetensi kerja (LSP), baik di tingkat nasional maupun internasional. Memiliki sertifikasi kompetensi Pengelola Keamanan Pangan (HACCP) membuktikan secara tertulis bahwa seseorang telah menguasai kompetensi tersebut. Selanjutnya dosen Teknologi Pangan ITTP yaitu Ibu Faizah S.TP., M.Si telah mendapatkan sertifikasi Penjaminan Produk halal pada tanggal 20 September 2023 yang tersertifikasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Sertifikasi penjaminan produk halal adalah proses yang memastikan bahwa suatu produk memenuhi persyaratan dan standar kehalalan dalam Islam. Proses sertifikasi ini biasanya melibatkan pemeriksaan bahan baku, proses produksi, dan penggunaan fasilitas yang memastikan bahwa tidak ada bahan atau proses yang bertentangan dengan prinsip halal.

SERTIFIKASI DOSEN Read More »

Teknologi Pangan dalam menyongsong Agro-Industry 4.0

Konsep Industri 4.0 pada dasarnya adalah kombinasi sumber daya industri fisik dan teknologi digital. Industri 4.0 mencakup manufaktur cerdas, yang dapat mengubah sumber daya menjadi objek cerdas. Dengan cara ini, sumber daya dapat merasakan, bertindak, dan bertindak bahkan dalam lingkungan yang cerdas. Sistem produksi cerdas pada Industri 4.0 akan mengubah industri menjadi model bisnis dengan rantai nilai produksi yang jauh lebih efisien. Tujuan pengembangan Agro-industry antara lain : 1. Untuk meningkatkan nilai tambah 2. Meningkatkan jaminan mutu dan harga sehingga tercapai efisiensi agribisnis 3. Mengembangkan diversifikasi produk sebagai upaya penanggulangan kelebihan produksi saat panen dan kelangkaan pada periode tertentu, 4. Sebagai wahana pengenalan, penguasaan dan pemanfaatan teknologi sekaligus sebagai wahana peran serta masyarakat dalam budaya industri, melalui penciptaan wirausaha baru. Sumber foto: https://www.freepik.com/free-photo/robot-spraying-fertilizer-vegetable-garden Pengembangan industri pangan tidak dapat dipisahkan dari kepentingan sektoral terkait dalam pengembangan nasional untuk meningkatkan daya saing dan daya tahan di pasaran. Pengembangan industri pangan harus didukung oleh kontinyuitas pasokan bahan baku dan kesinambungan usaha, oleh karena itu peranan Agribisnis dan Agro-industry sangat penting. Agro-industry 4.0 menggabungkan berbagai jenis data dari berbagai sumber untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Transparansi juga penting dalam manajemen rantai pasokan dan rantai nilai bahan mentah, sehingga perencanaan di bidang ini menjadi lebih strategis. Agro-industry 4.0 sendiri mempunyai peranan penting dalam sektor pertanian dan lingkungan hidup karena merupakan model masa depan yang sepenuhnya mengotomatisasi dan otonomi sektor pertanian Agro-industry 4.0 diharapkan segera dimulai, dan industri pertanian akan berkembang menjadi industri berteknologi tinggi. Banyak pemangku kepentingan kini berinvestasi pada teknik pertanian yang didukung oleh teknologi terkini. Konsep Industri 4.0 setidaknya telah menghasilkan tujuh perbaikan, antara lain : 1. Mengubah rute rantai nilai, Banyak pemangku kepentingan kini mengalihkan rantai nilai melalui paket makanan, pengiriman langsung ke konsumen, e-commerce bahan pangan, dan lain-lain untuk meminimalkan inefisiensi rantai pasokan di sektor pertanian. 2. Teknologi efisiensi tanaman, Sudah ada perusahaan rintisan dan inovator lintas industri yang menawarkan drone, robot, platform berbagi data besar, irigasi, tanah, dan teknologi tanaman untuk meningkatkan hasil produk pertanian yang efektif. 3. Biokimia dan Bioenergi, Inovator sedang mengembangkan pestisida, biomaterial, dan bioenergi yang diproduksi secara biologis yang meningkatkan mitigasi risiko ekologi. 4. Teknologi pangan dan daging buatan, Daging dan telur nabati saat ini sedang dikembangkan untuk memanfaatkan “protein berkelanjutan.” 5. Pertanian Vertikal Terkendali, Munculnya inovasi baru yang menawarkan potensi rumah kaca cerdas untuk sektor pertanian terkendali 6. Produk berbasis nano, Misalnya pupuk nano, pelapis nano, pestisida nano, obat-obatan nano, dan berbagai bahan berbasis nano lainnya yang membantu mengurangi biaya, meningkatkan produktivitas, nilai produksi, dan pendapatan pertanian. Produk berbasis nano juga berkontribusi dalam menjaga dan meningkatkan kualitas sumber daya alam dalam sistem produksi pertanian 7. Big Data dan Penemuan Gen, Bioinformatika dan pengurutan gen kini juga digunakan untuk menemukan ciri-ciri tanaman tertentu guna meningkatkan produktivitas. Industri 4.0 harus mampu mendukung sektor pertanian, khususnya dalam hal produksi dan perdagangan, melalui serangkaian digitalisasi dan teknologi produk. Pertanian maju meningkatkan taraf hidup masyarakat secara keseluruhan dan menghilangkan malnutrisi. Sumber foto: https://www.freepik.com/free-photo/young-woman-controlling-plantation

Teknologi Pangan dalam menyongsong Agro-Industry 4.0 Read More »

Fermentasi Pada Bahan Pangan

Fermentasi merupakan proses pengolahan suatu bahan pangan yang tidak asing lagi. Tapi tau kah kamu bagaimana proses fermentasi itu terjadi? Proses fermentasi merupakan proses penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan dukungan enzim dari mikroorganisme. Selama proses fermentasi, mikroorganisme mengubah substrat menjadi produk akhir dengan menghasilkan berbagai jenis senyawa, seperti asam organik, gas, atau alkohol. Proses ini dapat menghasilkan rasa, aroma, dan tekstur yang khas pada produk akhir, serta memberikan manfaat nutrisi atau kesehatan tertentu Fermentasi berbasis Bakteri Sumber: https://www.istockphoto.com/id/foto/yogurt Yoghurt terbuat dari susu yang difermentasi oleh kombinasi dua jenis bakteri asam laktat: Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermopilus. Pada suhu fermentasi kurang lebih 42°C, kedua bakteri tumbuh secara sinergis menghasilkan asam dengan menurunkan pH menjadi 4,7-4,5. Fermentasi pada pembuatan yoghurt memakan waktu sekitar 6 hingga 8 jam. Untuk menghentikan proses fermentasi, yoghurt dapat disimpan pada suhu rendah untuk mengurangi aktivitas metabolisme bakteri. Fermentasi Berbasis Khamir Sumber: https://www.istockphoto.com/id/foto/sake Sake merupakan minuman beralkohol yang berasal berasal dari jepang. Sake dihasilkan dari proses fermentasi yang berbahan dasar beras. Proses sakarifikasi yang berlangsung pada pembuatan sake adalah dengan penambahan kapang Aspergillus oryzae dan Aspergillus sojae. Setelah proses hidrolisis pati menjadi gula selesai kemudian dilanjutkan fermentasi dengan khamir Saccharomyces cerevisiae, proses fermentasi berlangsung selama 20-24 hari. Fermentasi berbasis Kapang Sumber: https://www.istockphoto.com/id/foto/tempe Tempe merupakan salah satu produk hasil fermentasi yang terbuat dari kacang kedelai dengan menggunakan kapang Rhizopus oryzae. Pada proses fermentasi, Rhizopus oryzae akan menghasilkan misel berwarna putih sehingga akan mengikat kacang kedelai satu sama lain. Enzim amilase yang dihasilkan dari kapang Rhizopus oryzae akan menguraikan protein menjadi peptida sederhana dan asam amino, sehingga akan mudah dicerna oleh tubuh. Lama fermentasi pada proses fertemtasi tempe membutuhkan waktu selama 48 jam dengan suhu optimum 30-35oC. Referensi Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI)., 2020. Perspektif Global Ilmu dan Teknologi Pangan. Jilid 1 ed. Bogor: IPB Press

Fermentasi Pada Bahan Pangan Read More »

BANGGAA!! Mahasiswa Teknologi Pangan Meraih Medali Emas di Ajang Perlombaan INTERNASIONAL BANDUNG CHORAL FESTIVAL

Nadia Arta Mevia, salah satu mahasiswa Teknologi Pangan angkatan 2022 berhasil meraih 2 medali emas dalam kompetisi Internasional Bandung Choral Festival yang diselenggarakan pada tanggal 7-11 November 2023. kategori yang diikuti dalam lomba tersebut adalah Pop&Jazz dan Folksong. Kompetisi IBFC tidak hanya diikuti oleh perguruan tinggi dalam negeri tetapi juga luar negeri, seperti dari Thailand, Kamboja, dan Filipina. Untuk mengikuti perlombaan IBCF 2023, Nadia harus melalui proses seleksi yang diselenggarakan oleh UKM Telcomnica. Selanjutnya ketika lolos seleksi, Nadia akan menjalani masa latihan selama 8-12 bulan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. “IBCF 2023 akan menjadi momen yang sangat unforgettable pastinya, euphoria nya pas tau kita dapet skor yang bisa dibilang tinggi dan dapet gold medal itu seneng banget pastinya, kita sampe nangis dan teriak-teriak. Pesan dari aku si semoga Telcomnica Voice ini bener-bener bisa aktif terus diacara-acara selanjutnya, dan semoga bisa sampai luar negri. Aamiin. Anak tekpang ayo join, TAK gede, dapet banyak pengalaman. Ayo ayo ayooo,” kata Nadia saat diwawancarai, Kamis (23/11/2023) Terimakasih untuk prestasi yang telah diberikan oleh Nadia Arta Mevia, semoga dapat menjadi motivasi kita khususnya mahasiswa Teknologi Pangan ITTP.

BANGGAA!! Mahasiswa Teknologi Pangan Meraih Medali Emas di Ajang Perlombaan INTERNASIONAL BANDUNG CHORAL FESTIVAL Read More »

Prestasi Mahasiswa Lomba Karya Tulis Ilmiah

Keren! Mahasiswa Teknologi Pangan meraih juara 3 dalam kompetisi Study Program Writing Competition tingkat Institusi yang diselenggarakan oleh BEM KEMA IT Telkom Purwokerto pada tanggal 18 September-28 Oktober 2023. Study Program Writing Competition merupakan perlombaan karya tulis ilmiah antar program studi yang ada di IT Telkom Purwokerto. Ketiga mahasiswa Teknologi Pangan yang mengikuti Study Program Writing Competition adalah Alif Hafizhi sebagai ketua, Fitranaya Arlian sebagai anggota dan Carantia Raharditya sebagai anggota. “Kesan dan pesan dari diadakannya Study Program Writing Competition oleh BEM KEMA IT Telkom Purwokerto sangat berarti untuk kita sebagai mahasiswa yang tertarik dengan Karya Tulis Ilmiah. Kementrian Riset dan Teknologi BEM KEMA IT Telkom mengadakan lomba ini sebagai wadah bagi para mahasiswa/i untuk terus mengembangkan ide-ide kreatif dan inovasi-inovasi teknologi yang diusulkan. Tim kami merancang alat BBM (BioBricket Maize Dryer) alat pengering jagung dengan pemanfaatan biomassa berbasis IoT. Tim kami memenangkan perlombaan tersebut dengan meraih Juara 3. Semoga pihak kampus IT Telkom Purwokerto bisa bekerja sama dengan BEM KEMA ataupun dari kampus sendiri untuk mewadahi para mahasiswa/i dalam mengembangkan ide kreatifnya,” kata Alif Hafizhi saat diwawancarai, Kamis (23/11/2023).

Prestasi Mahasiswa Lomba Karya Tulis Ilmiah Read More »

Apa Itu Perishable Food?

Bahan pangan jika ditinjau dari ketahanannya dibagi menjadi Perishable Food dan non Perishable Food. Kali ini kita akan membahas apa itu Perishable Food? Perishable Food merupakan bahan pangan yang mudah mengalami kerusakan jika tidak disimpan tanpa perlakuan dan penanganan yang khusus, sehingga memiliki ketahanan atau daya simpan yang tidak tahan lama. Perishable Food umumnya terdapat pada sumber hewani dan memiliki kandungan air yang tinggi, contoh dari bahan pangan yang memiliki sifat Perishable Food yaitu : daging,  ikan, susu dan telur. Sumber foto: https://www.istockphoto.com/ Kenapa produk hewani mudah mengalami kerusakan? Sumber hewani merupakan bahan pangan yang rentan mengalami kerusakan dengan mudah (Perishable Food) karena memiliki kandungan air dan protein yang tinggi. Kandungan air dan protein yang tinggi merupakan nutrisi bagi pertumbuhan mikroorganisme, sehingga bahan pangan tersebut akan mengalami pembusukan. Sumber foto: https://www.istockphoto.com/ Cara mencegah kerusakan pada bahan pangan yang memiliki sifat Perishable Food? Bahan pangan yang memiliki sifat Perishable Food umumnya rentan terhadap temperatur sehingga akan mengalami kerusakan jika disimpan pada suhu ruang. Untuk meminimalisir terjadinya kerusakan dapat dilakukan dengan cara penyimpanan suhu rendah (pendinginan atau pembekuan) yang dapat menekan laju pertumbuhan mikroorganisme, sehingga dapat memperpanjang umur simpan bahan pangan yang mudah mengalami kerusakan (Perishable Food).

Apa Itu Perishable Food? Read More »

Bridging Technology for Humanity
Jl. D.I Panjaitan No. 128 Purwokerto 53147, Jawa Tengah – Indonesia

Telp

WA

Email

Website Official

Website PMB

Negara

Fakultas Teknik Telekomunikasi dan Elektro (FTTE)

Fakultas Informatika (FIF)

Fakultas Rekayasa Industri dan Desain (FRID)

Jl. D.I Panjaitan No. 128 Purwokerto 53147, Jawa Tengah – Indonesia

Telp : 0281-641629

WA  : 0812-2831-9222

Email : [email protected]

Telp

Email

 

: 0281-641629

Fakultas Teknik Telekomunikasi dan Elektro (FTTE)

Fakultas Informatika (FIF)

Fakultas Rekayasa Industri dan Desain (FRID)

Copyright ©2024 All Rights Reserved By Telkom University Purwokerto

Scroll to Top