Author name: Admin

DANGKE

KEJU KHAS SULAWESI SELATAN Keju dangke merupaka makanan yang sering dihidangkan sebagai lauk pauk khas dari Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Keju dangke menampilkan karakteristik unik dengan warna wakra putih kekuningan, bentuk oval, tekstur yang padat dan kenyal, aroma susu yang khas, serta cita rasa yang gurih. Meskipun keju dangke memiliki keunikan tersendiri, namun perlu diperhatikan bahwa produk ini memiliki umur simpan yang relatif singkat. Hal ini disebabkan oleh kandungan air yang cukup tinggi, berkisar antara 49,3% hingga 62,4%. Meskipun demikian, kelebihan dalam karakteristik dan rasa membuat keju dangke tetap menjadi sebuah kuliner yang memikat para penikmatnya di Kabupaten Enrekang. Proses pembuatan keju dangke masih dilakukan secara tradisional yaitu dengan cara pemanasan susu yang ditambahkan getah papaya sebagai enzim penggumpalan (koagulasi). Proses pengunggumpalan ini akan menyebabkan terjadinya pembentukan 2 fase, yaitu curd (padatan) dan whey (cairan). Setelah terjadi penggumpalan kemudian dilakukan penyaringan dengan menggunakan tempurung kelapa sekaligus sebagai alat pencetak dangke. Tahap terakhir yaitu pembungkusan dengan menggunakan daun pisang. Bentuk dangke dan pembungkus daun pisang menjadi ciri khas dari produk dangke oleh masyarakat Enrekang. Berdasarkan cara pengolahan dan karakteristiknya, dangke termasuk kedalam golongan keju segar (fresh cheese) tanpa pemeraman. Keju segar merupakan produk susu yang memiliki pH mendekati netral, kadar air dan aktivitasi air yang cukup tinggi membuat mikroorganisme pembusuk dapat tumbuh sehingga mengurangi umur simpan dari keju dangke Dalam proses pembuatan keju dangke, enzim papain yang berasal dari getah papaya digunakan sebagai bahan kunci. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan getah tersebut dapat menyebabkan rasa pahit pada keju, bahkan jika ditambahkan dalam konsentrasi yang rendah. Oleh karena itu, getah papaya yang ideal untuk digunakan dalam pembuatan keju dangke berasal dari buah papaya yang berumur 2,5-3 bulan. Melihat tantangan tersebut, seiring dengan perkembangan teknologi, saat ini banyak digunakan enzim komersial papain dalam proses pembuatan keju dangke. Penggunaan enzim komersial ini dirancang untuk menghindari timbulnya rasa pahit pada keju, sehingga menghasilkan produk akhir yang lebih berkualitas dan dapat dinikmati oleh para konsumen. Referensi : S. Sulmiyati & N.S. Said. 2018. Karakteristik Dangke Susu Kerbau dengan Penambahan Crude Papain Kering. Jurnal Agritech .38 (3). Pp.345-352

DANGKE Read More »

APA ITU GULA SEMUT?

Penamaan gula semut dikarenakan bentuk dari gula tersebut seperti rumah semut yang bersarang ditanah. Gula semut merupakan gula kelapa berbentuk bubuk yang dapat dibuat dari nira palma yaitu suatu larutan gula cetak palmae yang telah dilebur kembali dengan penambahan air pada konsentrasi tertentu. Bahan dasar dari gula semut adalah nira dari pohon kelapa atau pohon aren. Gula semut memiliki kelebihan dan kekurangan, dimana kelebihannya adalah daya simpan lebih lama dibandingkan gula kelapa cetak karena kadar airnya rendah, harga jual lebih tinggi, indeks glikemiknya rendah, pengemasan lebih ringkas, mudah larut, dan memiliki rasa dan aroma yang lebih khas dari gula kelapa cetak. Kelemahan yang sering ditimbulkan dari pembuatan gula semut adalah proses pembuatnnya tidak mudah dan permasalahan yang terjadi di pasaran yaitu pH-nya terlalu rendah. pH yang terdapat pada bahan baku sangat mempengaruhi proses kristalisasi pembuatan gula semut karena adanya jumlah gula reduksi yang terbentuk. Gula semut juga memiliki banyak kandungan nutrisi, seperti zat besi, kalsium, kalium, magnesium, vitamin A, C, B12, polat, dan beragam zat antioksidan. Kandungan magnesium dan kalium pada gula aren dapat berubah sebagai zat elektrolit yang mampu menyeimbangkan kadar air dalam tubuh dan mengangkut nutrisi ke seluruh tubuh. Selain itu, di dalam gula semut juga terdapat zat inulin yang merupakan salah satu prebiotik, zat inulin baik bagi bakteri di usus. Di Indonesia terdapat beberapa wilayah yang terkenal dengan produksi gula semutnya, antara lain: Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Lebak Referensi : Tang, M., Gazali, A. & Jumarding, A., 2021. PKM Pembuatan Gula Semut di Desa Mangkawani Kabupaten Enrekang. Jurnal Masyarakat Mandiri, V(6), pp. 3450-3457. Wilberta, N., Sonya, N. T. & Lydia, S. H. R., 2021. Analisis Kandungan Gula Reduksi Pada Gula Semut Dari Nira Aren Yang Dipengaruhi pH dan Kadar Air. BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi, XII(1), pp. 102-108.

APA ITU GULA SEMUT? Read More »

BANGGA!!! MAHASISWA TEKNOLOGI PANGAN LOLOS PENDANAAN PKM

PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) merupakan suatu kegiatan untuk meningkatkan keratifitas dan inovatif mahasiswa, memiliki kemampuan akademis dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan meyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta memperkaya budaya nasional. PKM terdapat beberapa bidang salah satunya PM (pengabdian masyarakat). Devi Wulandari merupakan salah satu mahasiswa Teknologi Pangan yang lolos pendanaan PKM-PM. Devi dan tim menyiapkan PKM-PM ini sejak pertengahan semester 1 dari mulai ide-ide yang dapat digunakan untuk PKM-PM di kota Tegal. Kota tegal dipilih karena terdapat masalah yang perlu diselesaikan yaitu banyaknya sampah rumah tangga di desa Ujungrusi Tegal sehingga tim Devi mengembangkan budidaya maggot. Maggot merupakan pengurai dengan makanan utamanya adalah sisa-sisa makanan. Ide tersebut dikembangkan kemudian dilakukan kerja sama dengan ibu-ibu di desa Ujungrusi agar ide yang digagaskan dapat terlaksana. Devi dan tim harus melalui berbagai tahapan agar dapat lolos pendanaan PKM, dari mulai pembuatan proposal, seleksi proposal tingkat fakultas (FTTE), seleksi proposal tingkat institusi, dan terakhir seleksi proposal tingkat nasional oleh kemendikbutristek. Setelah melalui berbagai seleksi yang lebih dari 1 bulan, Devi dan tim lolos pendanaan. Pendanaan tersebut akan diberikan selama program berjalan dengan mengisi logbook kegiatan dan keuangan, dan tahap akhir yaitu menyusun laporan akhir. Meskipun Devi dan tim tidak lolos PIMNAS setelah lolos pendanaan, namun kegiatan tersebut memberikan kesan yang sangat baik dan senang karena dapat mengikuti PKM-PM dan lancar dalam menjalankan program Go-Bestari sehingga sampah rumah tangga dapat berkurang dan menambah mata pencaharian bagi warga desa Ujungrusi.

BANGGA!!! MAHASISWA TEKNOLOGI PANGAN LOLOS PENDANAAN PKM Read More »

BANGGA!!! 3 MAHASISWA TEKPANG LOLOS TOP 10 KRENOVA

KRENOVA merupakan lomba Kreativitas dan Inovasi yang pada tahun 2023 diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan Pemerintah Kabupaten Banyumas kepada para Inovator yang secara nyata mendukung kemajuan produk inovasi untuk masyarakat luas. Lomba KRENOVA diinisiasi oleh Bappedalitbang Kabupaten Banyumas yang berkolaborasi dengan Komunitas dan Akademisi yang pelaksanaannya diorganisasi oleh Tim SABERINA. Lomba KRENOVA ini terdapat tahapan-tahapan dari mulai verifikasi produk oleh juri dimana juri akan menilai kelayakan produk ataupun teknologi yang diusung, kemudian dilakukan presentasi. Presentasi akan dinilai oleh 3 juri bidang ahli, akademisi, dan praktisi, dan pengumuman 10 terbaik. 3 mahasiswa tekpang yaitu Muhammad Tata Awaludin, Lukvinda Asfi Muzakiyah, dan Dimas Santoso berhasil menjadi Finalis TOP 10 KRENOVA Kabupaten Banyumas. Muhammad Tata menjelaskan bahwa mereka mengangkat produk teh kombucha yang dikombinasikan dengan rambut jagung sebagai limbah pertanian yang banyak di Banyumas yang diberi nama produk Zeacus tea. Tim Zeacustea melakukan persiapan lomba dengan dibimbing oleh dosen dari mulai pembuatan produk, pemberian nama produk, dan persiapan presentasi. Meskipun lomba ini dilakukan pada tingkat kabupaten namun peserta lomba diikuti hampir seluruh warga Banyumas dari mulai pelajar SMA/SMK/MA, mahasiswa, bahkan seluruh masyarakat Banyumas yang memiliki UMKM. Menurut Muhammad Tata lomba KRENOVA ini sangat menantang karena pelaksanaan lomba mendekati UTS sehingga harus berbagi waktu untuk membuat video dari awal hingga akhir produk Zeacus tea jadi. Menurutnya, dengan mengikuti lomba ini dapat bertemu orang-orang hebat dibidangnya dan produk Zeacus tea yang dibuat timnya mendapat kritik positif yang menjadikan mereka semangat dalam mengembangkan produk menjadi lebih baik lagi.

BANGGA!!! 3 MAHASISWA TEKPANG LOLOS TOP 10 KRENOVA Read More »

MAHASISWA TEKNOLOGI PANGAN MERAIH MEDALI PERUNGGU PADA OLIMPIADE KIMIA NASIONAL

Septi Adi Cahyani, salah satu mahasiswa teknologi pangan memperoleh medali perunggu pada olimpiade kimia tingkat nasional. Olimpiade kimia merupakan ajang perlombaan bidang akademik. Olimpiade kimia tersebut diselenggarakan oleh CV. Divya Cahaya Prestasi dalam rangka “Divya Competition 6.0”. Lomba tersebut diikuti oleh berbagai mahasiswa dari peruguruan tinggi di Indonesia. Tahap yang dilakukan dalam mengikuti olimpiade tersebut adalah mengisi data diri dan beberapa berkas. Setelahnya, mengerjakan soal yang nantinya akan dilakukan penilaian oleh juri sekitar 2 hari. Saat mengikuti lomba tersebut Septi Adi Cahyani baru saja menjadi maba Teknologi Pangan sehingga belum banyak materi dari kuliah yang ia pelajari dan sebagai persiapan ia mempelajari materi-materi kimia dari buku SMA miliknya. meskipun hanya berbekal materi dari SMA namun Septi dapat menunjukkan bahwa dirinya mampu bersaing dengan mahasiswa-mahasiswa perguruan tinggi lainnya. Meskipun terdapat soal-soal yang kurang dikuasainya, Septi berusaha mengerjakan dengan baik.

MAHASISWA TEKNOLOGI PANGAN MERAIH MEDALI PERUNGGU PADA OLIMPIADE KIMIA NASIONAL Read More »

DUA MAHASISWA TEKNOLOGI PANGAN BERHASIL MERAIH JUARA 1 NASIONAL VIDEOGRAPHY

Dua mahasiswa Teknologi Pangan yaitu Alif Hafizhi dan Fitranaya Arlian berhasil menjadi juara 1 dalam perlombaan videography bertemakan “K3 Laboratorium” dalam acara GALAXNATION yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Prodi D-IV Teknologi Laboratorium Medis Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Lomba videography GALAXNATION ini diikuti oleh mahasiswa seluruh universitas yang ada di Indonesia. Dua mahasiswa Teknologi Pangan tersebut berkolaborasi dengan satu mahasiswa Teknik Industri dimana mereka melakukan take video di Laboratorium Basic Science. Dalam video menjelaskan barang apa saja yang perlu disiapkan untuk masuk ke dalam laboratorium, mengenalkan cara penggunaan alat laboratorium yang benar, penggunaan lemari asam, bahan-bahan kimia beserta symbol-simbol k3-nya, dan hal yang tidak boleh dilakukan saat berada di dalam laboratorium. Video tersebut kemudian diunggah ke instagram dan dilakukan penjurian. Hasilnya, Tim Institut Teknologi Telkom Purwokerto menjadi juara 1 dan hasil videonya diunggah pada instagram hima.tlm.umsida.

DUA MAHASISWA TEKNOLOGI PANGAN BERHASIL MERAIH JUARA 1 NASIONAL VIDEOGRAPHY Read More »

KERIPIK BUAH DAN SAYUR

CEMILAN VIRAL YANG MENYEHATKAN? Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia sedang tergila-gila dengan keripik buah dan sayur. Cemilan ini mengklaim berbeda dengan keripik lainya karena menyehatkan, kok bisa ya? Ketika kita mendengar kata “keripik” pasti terlitas dipikiran kita proses pengolahanya yaitu “di goreng” pasti gak sehat sihhh. Jadi, pada pembuatan kripik buah dan sayur proses pengolahanya berbeda dari pembuatan kripik biasanya, metode yang digunakan yaitu Freeze Drying. Sumber : www://istockphoto.com Apa itu Freeze Drying ? Freeze Drying merupakan salah satu metode pengeringan yang memiliki keunggulan dalam mempertahankan kualitas produk kering dibandingkan dengan metode pengeringan lainnya. Prinsip dari metode Freeze Drying yaitu menghilangkan air beku dari suatu produk melalui proses sublimasi, yang dilakukan pada suhu dan tekanan rendah. Kelebihan dari metode Freeze Drying dapat mempertahankan kandungan gizi, rasa, dan warna, Namun kekurangan dari metode Freeze Drying yaitu biaya oprasional yang mahal. Proses Freeze Drying Sumber : www://istockphoto.com Proses Freeze Drying melibatkan tiga tahap, tahap pertama yaitu pembekuan dengan suhu terbaik -20°C hingga – 30°C, tahap ke-dua yaitu primary drying untuk menghilangkan air dan pelarut dalam keadaan beku melalui sublimasi pada suhu dan tekanan dibawah triple point yaitu suhu 0,01°C dengan tekanan 603 Pa, dan tahap ke-tiga yaitu Secondary drying untuk menghilangkan uap air yang tersublimasi atau air yang terikat dalam lapisan kering dengan suhu 20-30°C dengan tekanan ruang konstan 0,1 mbar. Laju pembekuan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu pembekuan lambat (< 2cm/jam), pembekuan sedang (2-3 cm/jam), dan pembekuan cepat (> 3 cm/jam). Referensi Rokhani Hasbullah., 2022. Study On The Vacuum Pressure And Drying Time Of Freeze-Drying Method To Maintain The Quality Of Strawberry (Fragaria Virginiana). Jurnal Teknik Pertanian Lampung. 11(2). Pp. 79-290 Shifa Syafira., 2021. Studi Literatur Tentang Teknik Liofilisasi Untuk Preservasi Bakteri. Jurnal Teknik ITS. 10(2). Pp. 17-22

KERIPIK BUAH DAN SAYUR Read More »

APA ITU BUAH KLIMATERIK?

Umumnya buah dapat dipanen jika sudah menunjukan tanda-tanda kematangan, seperti perubahan warna, tingkat kemanisan, ataupun ukurannya. Namun terdapat beberapa buah yang dapat di panen meskipun masih mentah seperti pisang, kok bisa? Berdasarkan aktivitas respirasinya buah pisang termasuk kedalam golongan buah klimaterik. Kali ini kita akan membahas apa itu buah klimaterik dan non klimaterik. Buah Klimaterik Sumber : https://www.istockphoto.com Buah klimaterik merupakan buah yang mempu mengalami pematangan meskipun sudah dipetik dari pohonya dalam keadaan mentah. Hal ini dikarenakan buah klimaterik masih mengalami laju respirasi yang terus meningkat dan terjadi proses pematangan. Selain itu terjadinya proses produksi gas etilen pada proses pematangan yang akan mempengaruhi fisik dan kimia seperti perubahan warna, tekstur, aroma, rasa, dan kadar gula. Beberapa contoh buah yang termasuk kedalam golongan klimaterik yaitu mangga, pisang, alpukat, dan tomat. Referensi Inti Mulyo Arti., 2018. Pengaruh Etilen Apel Dan Daun Mangga Pada Pematangan Buah Pisang Kepok (Musa paradisiaca formatypica). Jurnal Pertanian Presisi. 2(2). Pp. 77-88 Buah non klimaterik Sumber : https://www.istockphoto.com Berbeda dengan buah klimaterik yang dapat dipetik dalam kondisi mentah, buah non klimaterik bisa dipanen jika sudah mengalami proses pematangan. Setelah pemanenan buah non klimaterik cenderung mengalami penurunan mutu kearah senescence dan pembusukan. hal tersebut terjadi karena buah non klimaterik tidak mengalami laju respirasi dan produksi etilen setelah dipetik. Beberapa contoh buah yang termasuk golongan non klimaterik yaitu jeruk, anggur, nanas, dan melon.

APA ITU BUAH KLIMATERIK? Read More »

SORGUM, PANGAN ALTERNATIF PENGGANTI BERAS

Beras merupakan makanan pokok orang Indonesia yang permintaannya semakin meningkat. Banyaknya permintaan tersebut tidak sebanding dengan ketersediannya yang semakin lama semakin berkurang sehingga sulit untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia. Dari permasalahan tersebut membuat masyarakat maupun pemerintah harus mencari alternatif beras. Pemerintah kemudian mengeluarkan undang-undang tentang diversifikasi pangan (keamanan pangan) Sumber : www.istockphoto.com Kelompok serealia yang dapat digunakan sebagai alternatif beras yaitu sorgum. Sorgum memiliki beberapa keunggulan, seperti: 1. Kemampuan beradaptasinya luas 2. Dapat tumbuh di lahan kering 3. Seluruh bagian tanaman sorgum mempunyai nilai ekonomis Sorgum merupakan tanaman yang berasal dari Afrika dimana selain memiliki keunggulan keunggulan tersebut, sorgum juga memiliki manfaat sebagai berikut : 1. Dapat digunakan sebagai bahan baku industri kertas, nira, gula, dan MSG 2. Ketahanan pangan sebagai diversifikasi pangan 3. Sebagai bahan baku media jamur merang 4. Sebagai bahan baku pakan Kandungan karbohidrat dalam biji sorgum cukup tinggi sehingga dapat digunakan sebagai alternatif beras. Biji sorgum memiliki nutrisi yang sebanding dengan jagung dan beras. Kandungan protein sorgum sedikit lebih tinggi dari jagung sedangkan kadar lemaknya lebih rendah. Selain itu, sorgum juga memiliki kandungan kalsium, fosfor, zat besi, dan vitamin B1 yang lebih tinggi dibandingkan beras. Sorgum juga baik dikonsumsi oleh penderita diabetes karena bijinya mengandung tanin. Tanin tersebut akan menghasilkan enzim yang menghambat terserapnya karbohidrat oleh tubuh sehingga kadar glukosa dan insulannya dapat dikontrol. Namun kandungan tanin tersebut dapat dapat dikurangi dengan memperbaiki teknologi pengolahan. Referensi : Arif, A., 2020. Sorgum: Benih Leluhur untuk Masa Depan. 1st ed. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. Meo, F. & Tokan, F. B., 2023. Pemanfaatan Sorgum Dalam Menunjang Ketahanan Pangan Rumah Tangga Di Desa Lamabelawa, Kabupaten Flores Timur. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara, IV(3), pp. 2095-2104

SORGUM, PANGAN ALTERNATIF PENGGANTI BERAS Read More »

EFEK SAMPING KONSUMSI BOBA

Kasus diabetes pada anak menurut kemenkes pada tanggal 31 januari 2023 meningkat 70 kali lipat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Faktor yang menyebabkan adanya diabetes dalam tubuh sangat banyak salah satunya adalah pola makan. Saat ini banyak sekali trend-trend makanan unik yang membuat masyarakat tertarik untuk mencoba. Salah satunya adalah minuman boba Sumber : https://www.istockphoto.com Boba berasal dari Taiwan dan dikenal dengan nama zenzhu naicha. Boba merupakan salah satu topping minuman yang sangat digemari masyarakat Indonesia. Sebagian besar masyarakat memilih minuman boba karena suka dengan minuman-minuman manis, menghilangkan rasa bosan, dan tertarik untuk mencoba rasa boba. Namun, terlalu banyak mengonsumsi boba tersebut memiliki dampak negatif bagi tubuh karena boba terbuat dari tepung tapioka sehingga kandungan utama boba adalah karbohidrat. Proses pemasakan boba menggunakan gula maupun air minuman yang memiliki rasa manis sehingga dalam boba tersebut memiliki kandungan gula yang berlipat-lipat. Dari penjelasan tersebut maka boba memiliki dampak negatif bagi tubuh seperti peningkatan berat badan dan peningkatan resiko diabetes karena dalam boba terdapat kandungan gula yang sangat tinggi. Meski efek mengonsumsi boba tidak langsung dirasakan namun penyakit yang ditimbulkan nantinya sangat berbahaya dan bukan hanya diabetes saja. Referensi: Izhar, M. D., Kalsum, U. & Wardiah, R., 2022. Edukasi Dampak Negatif Konsumsi Minuman Boba Terhadap Kesehatan Di SMP N 16 Kota Jambi. Jurnal Salam Sehat Masyarakat, IV(1), pp. 46-49.

EFEK SAMPING KONSUMSI BOBA Read More »

Bridging Technology for Humanity
Jl. D.I Panjaitan No. 128 Purwokerto 53147, Jawa Tengah – Indonesia

Telp

WA

Email

Website Official

Website PMB

Negara

Fakultas Teknik Telekomunikasi dan Elektro (FTTE)

Fakultas Informatika (FIF)

Fakultas Rekayasa Industri dan Desain (FRID)

Jl. D.I Panjaitan No. 128 Purwokerto 53147, Jawa Tengah – Indonesia

Telp : 0281-641629

WA  : 0812-2831-9222

Email : [email protected]

Telp

Email

 

: 0281-641629

Fakultas Teknik Telekomunikasi dan Elektro (FTTE)

Fakultas Informatika (FIF)

Fakultas Rekayasa Industri dan Desain (FRID)

Copyright ©2024 All Rights Reserved By Telkom University Purwokerto

Scroll to Top
Secret Link