Author name: Admin

TEMPOYAK : HASIL FERMENTASI SPONTAN

Apa itu fermentasi spontan? Fermentasi spontan adalah proses fermentasi yang terjadi secara alami tanpa ditambahkan mikroorganisme starter atau ragi. Mikroorganisme yang berperan dalam fermentasi spontan berasal dari lingkungan atau bahan baku itu sendiri. Mikroorganisme yang berperan dalam fermentasi spontan bisa beragam, tergantung pada jenis bahan baku dan lingkungan fermentasi. Karena tidak menggunakan starter khusus, fermentasi spontan sifatnya kurang terkendali dibandingkan fermentasi dengan starter. Tempoyak Tempoyak merupakan salah satu olahan tradisional yang berasal dari Sumatera dan Kalimantan. Tempoyak berbahan dasar durian yang telah melalui proses fermentasi, merupakan salah satu cara yang digunakan oleh masyarakat untuk memperpanjang umur simpan durian, sehingga dapat dinikmati diluar musim panen.  Proses fermentasi tempoyak umumnya berlangsung selama 7 hari, diikuti dengan terjadinya perubahan tekstur durian dari padat menjadi semisolid dan menghasilkan aroma asam yang kuat. Pada prosesnya, fermentasi tempoyak disebabkan oleh aktivitas bakteri asam laktat (BAL). Proses fermentasi yang terjadi pada pembuatan tempoyak adalah fermentasi asam laktat. Karbohidrat dirombak menjadi glukosa kemudian BAL akan memfermentasikan glukosa sehingga menghasilkan asam laktat (produk utama), etanol, dan CO2 (produk sampingan). Proses fermentasi pada tempoyak merupakan proses fermentasi yang terjadi secara anaerob. Fermentasi secara anaerob tidak memungkinkan terjadinya keluar masuk uap air selama fermentasi sehingga kadar air tempoyak tetap terjaga. Tempoyak Aceh Tempoyak Aceh Selatan dibuat dengan memisahkan daging durian dari kulit dan bijinya. Daging durian tersebut kemudian dilumatkan dan dicampur dengan kunyit sebanyak 2% dan garam sebanyak 3%. Setelah dicampur, daging durian yang telah diproses tersebut kemudian ditimbang sebanyak 1 kilogram per wadah dan dimasukkan ke dalam stoples dengan ruang kepala sekitar 30%. Stoples kemudian ditutup rapat dan dibiarkan difermentasi pada suhu ruangan selama 7 hari. Selama proses fermentasi, tempoyak mengalami perubahan baik dari segi kimia maupun mikrobiologis. Kadar air dan asam laktat dalam tempoyak, yang disebut sebagai jruek drien mengalami peningkatan, sedangkan pH dan total gula tempoyak mengalami penurunan. Jumlah bakteri asam laktat mencapai puncak tertinggi pada hari ke 3 fermentasi, sementara khamir tidak ditemukan pada tahap akhir fermentasi. Tempoyak Kalimantan Tempoyak Kalimantan memiliki rasa yang terlalu asam, sehingga ditambahkan gula dalam proses pembuatannya. Penambahan gula ini tidak hanya memberikan rasa manis dan warna cerah, tetapi juga berperan sebagai substrat bagi pertumbuhan bakteri asam laktat. Bakteri ini mengubah gula menjadi alkohol dan CO2, sehingga mempercepat proses fermentasi. Penambahan gula dapat menurunkan kadar air tempoyak, tetapi tidak signifikan secara statistik karena gula memiliki sifat humektan yang mengikat air. Semakin banyak gula, semakin rendah aktivitas air (Aw) tempoyak. Konsentrasi gula yang tinggi menyebabkan air keluar dari bahan pangan melalui osmosis, membuat sebagian air tidak tersedia bagi mikroba dan mengurangi Aw bahan pangan Referensi : Erfisa W, Arpi N & Asmawati. 2022. Literature Review of Tempoyak Processed Product Manufacturing (Durian Fermentatiotn). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian. Vol (7), No(1). Pp.420-428

TEMPOYAK : HASIL FERMENTASI SPONTAN Read More »

BIR PLETOK “WINE”ASAL BETAWI

Bir pletok asal Betawi memiliki filosofi pada namanya, dimana bir berasal dari kata bi’run yang berarti abyar dan beberapa versi arti nama pletok salah satunya karena terbuat dari bambu dan saat dituangkan akan berbunyi pletok. Deskripsi lain mengenai bir pletok yaitu ‘pletok’ diambil dari bunyi kapulaga (Amomumcompactum), salah satu rempah dalam ramuan Bir Pletok, yang ‘pecah’ saat direbus sehingga menimbulkan bunyi mirip ‘pletok’. Bir pletok telah terdaftar dalam Warisan Budaya Tak Benda dari Jakarta dan erat kaitannya dengan budaya Betawi. Bir pletok dibuat pada masa penajajahan Belanda akibat adanya kebiasaan para penjajah Belanda meminum wine saat menyelenggarakan pesta. Keingintahuan masyarakat Betawi akan rasa wine membuat mereka mencari alternatif minuman yang dirasa mirip dengan wine namun masih halal untuk dikonsumsi karena mayoritas masyarakat Betawi merupakan penganut agama islam. Oleh karena itu, terciptalah Bir Pletok yang terbuat dari gula merah, kayu manis, secang, jahe, serai, dan daun pandan sehingga Bir Pletok memiliki rasa manis, berwarna merah, dan sensasinya hangat. Minuman khas Betawi tersebut diyakini dapat menambah daya tahan tubuh dan termasuk dalam minuman fungsional. Hal tersebut disebabkan adanya efek kesehatan yang dihasilkan dari rempah yang digunakan pada Bir Pletok. Jahe dapat memberikan efek anti inflamasi, kemudian serai memiliki sifat antifungi, antibakteri, antidiare, antioksidan, antiinflamasi dan berkhasiat sebagai peluruh keringat, pengencer dahak, obat kumur, dan penghangat badan karena kendungan sitronela, geraniol, dan sitronelol di dalamnya yang bersifat antiseptik. Kayu manis dalam Bir Pletok mengandung kolin yang dapat membantu otak mensintesa asetilkolin. Senyawa ini berguna dalam komunikasi antar sel saraf, metabolisme lemak, menjaga kondisi membran sel yang baik dan untuk berlangsungnya beberapa reaksi kimia di dalam sel. Pandan mengandung senyawa antidiabetes dan dapat dijadian sebagai salah satu obat herbal untuk penyakit diabetes. Kayu secang memiliki kandungan asam galat dan tanat yang dapat mengobati penyakit seperti gangguan pencernaaan seperti diare dan disentri. Keunggulan lain dari Bir Pletok adalah dapat mencegah terjadinya oksidasi akibat radikal bebas karena mengandung antioksidan. Rempah-rempah dalam Bir Pletok mampu menghambat radikal bebas karena adanya senyawa fenolik. Meskipun banyak sekali manfaat yang dihasilkan dari Bir Pletok, namun saat ini Bir Pletok kurang diminati oleh masyarakat karena tidak dapat mengikuti perkembangan minat konsumen. Referensi: Putra, A. Y. T., Defri, I., Saputro, E. A. & Widyastuti, R., 2023. Potensi Bir Pletok Sebagai Minuman Fungsional Komersial. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, VII(1), pp. 82-91.

BIR PLETOK “WINE”ASAL BETAWI Read More »

FORTIFIKASI

Fortifikasi merupakan sebuah kata yang mungkin masih asing bagi sebagian orang namun memiliki peran penting dalam meningkatkan gizi dan kesehatan masyarakat. Fortifikasi didefinisikan sebagai penambahan satu atau lebih zat gizi ke dalam bahan pangan, dengan tujuan untuk: Mencegah defisiensi mikronutrien: Kekurangan mikronutrien, seperti vitamin dan mineral, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti anemia, gondok, dan rabun senja. Fortifikasi membantu mengatasi masalah ini dengan menambahkan zat gizi yang dibutuhkan tubuh ke dalam makanan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat luas. Meningkatkan kualitas gizi masyarakat: Fortifikasi bukan hanya tentang mencegah defisiensi, tetapi juga tentang meningkatkan kualitas gizi secara keseluruhan. Dengan menambahkan zat gizi penting ke dalam bahan pangan, fortifikasi membantu masyarakat mendapatkan asupan gizi yang lebih seimbang dan optimal. Memperkuat ketahanan pangan: Fortifikasi dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan dengan menyediakan akses ke makanan bergizi bagi masyarakat, terutama kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan orang tua. Hal ini dapat membantu mengurangi angka stunting dan gizi buruk. Contoh fortifikasi di Indonesia: Beberapa contoh bahan pangan yang difortifikasi di Indonesia antara lain: Garam beryodium: Mencegah defisiensi yodium yang dapat menyebabkan gondok dan kretinisme. Tepung terigu berzat besi: Mencegah anemia gizi besi yang dapat menyebabkan kelelahan, pusing, dan penurunan daya tahan tubuh. Minyak goreng bervitamin A: Membantu menjaga kesehatan mata dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Manfaat fortifikasi: Efektif: Fortifikasi merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan asupan mikronutrien pada populasi besar. Berkelanjutan: Fortifikasi dapat dilakukan secara berkelanjutan dan tidak memerlukan perubahan besar dalam kebiasaan makan masyarakat. Terjangkau: Fortifikasi merupakan cara yang relatif murah untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat. Tantangan fortifikasi: Pemantauan: Diperlukan sistem pemantauan yang efektif untuk memastikan bahwa fortifikasi dilakukan dengan benar dan aman. Edukasi: Masyarakat perlu diedukasi tentang manfaat fortifikasi dan cara memilih produk fortifikasi yang berkualitas. Referensi : Setyaningrum C.H.,  Fernandez I.E., dan Nugrahedi R.P.Y., 2017. FORTIFIKASI GUAVA (Psidium guajava L.) JELLY DRINK DENGAN ZAT BESI ORGANIK DARI KEDELAI (Glycine max L.) DAN KACANG HIJAU (Vigna radiate L.). Jurnal Argoteknologi. 11(1):10-16

FORTIFIKASI Read More »

MENGAPA HARUS GLUTEN FREE?

Gluten adalah protein berserat dan elastis yang ditemukan dalam beberapa jenis serealia. Sifat elastis pada gluten dapat membuat adonan roti menjadi kenyal dan mudah dibentuk. Gluten juga membantu makanan untuk mempertahankan bentuknya saat dipanggang. Beberapa contoh makanan yang mengandung gluten adalah: pasta, kue, biskuit, dan muffin, pizza, dan masih banyak lainya. Meskipun gluten merupakan protein yang umum ditemukan dalam gandum, ternyata gluten dapat memberi dampak negatif pada kesehatan. Salah satu contohnya adalah penyakit celiac diaeces. Penyakit yang harus menghindari Gluten Celiac Diaeces: Celiac diaeces adalah penyakit autoimun yang menyerang usus kecil ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap gluten. Reaksi ini menyebabkan peradangan dan kerusakan pada usus kecil, sehingga tubuh tidak dapat menyerap nutrisi penting. Kurangnya penyerapan nutrisi dapat mengakibatkan tertundanya pertumbuhan pada anak-anak, kekurangan zat gizi seperti anemia dan osteoporosis, serta risiko lebih tinggi terkena diabetes, penyakit tiroid autoimun, dan kanker usus. Penanganan utama untuk celiac diaeces adalah dengan menerapkan diet ketat bebas gluten Sensitivitas gluten non-celiac, kondisi di mana orang mengalami gejala seperti kembung, sakit perut, dan kelelahan setelah mengonsumsi gluten. Gejalanya tidak separah penyakit celiac, dan tes celiac negatif. Menghindari gluten dapat membantu meredakan gejala. Alergi gluten, reaksi alergi yang parah terhadap gluten. Gejalanya termasuk gatal-gatal, ruam, dan kesulitan bernapas. Orang dengan alergi gluten harus menghindari gluten sepenuhnya Pentingnya Memilih Makanan Bebas Gluten: Bagi orang dengan penyakit celiac, sensitivitas gluten non-celiac, atau alergi gluten, memilih makanan bebas gluten sangatlah penting. Berikut beberapa tips: Baca label makanan dengan cermat: Pastikan tidak ada bahan yang mengandung gluten. Cari simbol bebas gluten: Banyak produk makanan yang memiliki simbol bebas gluten. Masak di rumah: Ini adalah cara terbaik untuk mengontrol bahan-bahan dalam makanan. Pelajari tentang sumber gluten tersembunyi: Gluten dapat ditemukan dalam berbagai produk, seperti saus, sup, dan kosmetik.   Referensi: Salsabila, Ansori M, dan Paramita O,. 2019. Eksperimen Pembuatan Cupcake Free Gluten Berbahan Dasar Tepung Biji Kluwih dengan Campuran Tepung Beras Khonsa. Jurnal TEKNOBUGA. 7(1): 31-38

MENGAPA HARUS GLUTEN FREE? Read More »

PEYEBAB BROWNING ENZIMATIS PADA BUAH

Pernahkah kamu mengamati perubahan warna pada buah yang menjadi coklat setelah dipotong? Atau bintik hitam pada buah yang muncul seiring waktu? Kedua fenomena ini memiliki penyebab yang sama, yaitu pencoklatan enzimatik. Pencoklatan ini dipicu oleh enzim polifenol oksidase (PPO). Buah apel merupakan salah satu buah yang mudah mengalami perubahan warna menjadi coklat setelah dipotong. Hal ini disebabkan oleh proses oksidasi yang terjadi pada permukaan buah. Browning atau pencoklatan ini menjadi salah satu kelemahan karena memiliki dampak signifikan terhadap nilai jual sehingga mengurangi estetika dan mempengaruhi rasa serta tekstur, hal ini menyebabkan penurunan nilai jual karena konsumen lebih memilih buah yang segar dan menarik. Oksidasi adalah reaksi kimia yang melibatkan pelepasan elektron dari suatu atom atau molekul. Pada buah apel, enzim polifenol oksidase (PPO) bereaksi dengan senyawa fenolik di dalam buah ketika terpapar oksigen. Reaksi ini menghasilkan melanin, pigmen berwarna coklat yang menyebabkan perubahan warna pada permukaan buah. Selain PPO, enzim yang menyebabkan reaksi pencoklatan enzimatis adalah oksidase yang disebut fenolase, fenoloksidase, tirosinase, polifenolase, atau katekolase. Faktor yang mempercepat browning:  Kecepatan browning pada buah apel potong dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: Suhu: Suhu yang hangat mempercepat proses oksidasi. Kadar oksigen: Semakin tinggi kadar oksigen, semakin cepat browning terjadi. Varietas apel: Beberapa varietas apel lebih mudah mengalami browning dibandingkan varietas lainnya. Solusi untuk mencegah browning: Cara untuk mengurangi perubahan warna menjadi coklat dapat dilakukan dengan merendam buah atau sayuran dalam larutan yang mengandung sulfit, asam askorbat, asam sitrat, dan garam. Rendaman ini bertujuan untuk menghambat interaksi antara enzim polifenolase, oksigen, dan senyawa polifenol yang bertanggung jawab atas perubahan warna coklat pada buah dan sayuran. Penggunaan antioksidan melalui perendaman setelah pengupasan dan pemotongan merupakan cara yang umum dalam mengendalikan perubahan warna coklat pada buah dan sayuran. Asam askorbat merupakan salah satu bahan antioksidan yang sering digunakan untuk mencegah perubahan warna coklat. Selain penggunaan antioksidan penyimpanan dalam wadah kedap udara, penggunaan gas inert, dan modifikasi atmosfer dapat dilakukan untuk memperlambat atau pencegah terjadinya proses browning. Referensi: Purwanto, et al. 2016. Penggunaan Asam Askorbat dan Lidah Buaya untuk Menghambat Pencoklatan pada Buah Potong Apel Malang. Jurnal Keteknikan Pertanian. 4(2):203-210

PEYEBAB BROWNING ENZIMATIS PADA BUAH Read More »

Merajut Relasi, Menjalin Silaturahmi:

STUDI BANDING HMTP ITTP X HMPS Agribisnis UMP Purwokerto, 24 Maret 2024 – Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan (HMTP) ITTP dan Himpunan Mahasiswa Program Studi Agribisnis (HMPSAgri) UMP menyelenggarakan kegiatan studi banding pada hari Minggu, 24 Maret 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk saling bertukar informasi dan pengetahuan, serta mempererat hubungan antara kedua himpunan. Kegiatan studi banding diawali dengan kunjungan pengurus HMTP dari Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP) menuju ke Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Setelah tiba di kampus UMP, kedua himpunan mengadakan acara pembukaan. Alif hafizhi sebagai ketua HMTP memberikan sambutan “Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja HMTP dan HMPSArgri yang bertujuan untuk menjalin kerjasama dan meningkatkan kualitas organisasi. Pada kesempatan ini, kami ingin saling belajar dari pengalaman HMTP dan HMPSArgi dalam mengelola organisasi dan melaksanakan program kerja. Kami juga berharap kegiatan ini dapat menjadi ajang untuk menjalin persahabatan dan kerjasama antar organisasi mahasiswa di bidang teknologi pangan dan agribisnis. Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan kegiatan ini. Semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar dan bermanfaat bagi semua peserta”. Setelah proses pembukaan selesai, kedua himpunan saling mempresentasikan program kerja (PROKER) selama satu periode. Melalui pemaparan materi, dilakukanlah Forum Group Disscusion (FGD) antar divisi yang selaras dari kedua himpunan untuk saling berbagi informasi, permasalahan, dan solusi yang dihadapi dalam pengelolaan organisasi. Setelah diskusi kelompok, HMTP dan HMPSAgri mengadakan kegiatan pembagian takjil. Jumlah pengurus yang mengikuti kegiatan studi banding ini mencapai 57 orang, sehingga pembagian takjil dibagi menjadi dua jalur berbeda dengan tujuan akhir yang sama, yaitu di ITTP. Sesampainya di kampus IT Telkom Purwokerto, kedua HIMA melaksanakan buka bersama di Gedung Rektorat lantai 2. Acara studi banding HMTP dan HMPSAgri ditutup dengan sambutan dari kedua Ketua Himpunan dan diakhiri dengan saling bersalaman Studi banding ini diharapkan membawa manfaat bagi HMTP ITTP dan HMPSAgri UMP dengan peningkatan pengetahuan, pengelolaan organisasi yang lebih baik, kerjasama dan jaringan yang luas, serta motivasi dan semangat anggota. Dengan demikian, diharapkan kedua organisasi tersebut dapat berkembang dan memberikan manfaat bagi anggotanya.

Merajut Relasi, Menjalin Silaturahmi: Read More »

PENGALAMAN MANIS: MAHASISWA DAN DOSEN TEKNOLOGI PANGAN MELAKUKAN KUNJUNGAN INDUSTRI KE COKLAT MONGGO  

Mahasiswa bersama dosen Teknologi Pangan melakukan kunjungan industri ke coklat monggo Jogjakarta, kamis 21 Maret 2024. Dalam kegiatan tersebut para mahasiswa dan dosen mendapatkan pemahaman terkait sejarah didirikannya coklat monggo. Selain itu, dijelasakan bagaimana proses pengolahan coklat monggo dari mulai fermentasi biji kakao, sortasi, roasting, grinding, pengepresan, lalu dihasilkan 2 cocoa butter dan cocoa mass. Cocoa butter yang dihasilkan merupakan hasil yang nantinya ditambahkan berbagai tambahan kondimen dan jadi coklat yang dipasarkan setelah distempering dan dikemas. Disampaikan juga bahwa produksi coklat monggo tidak menggunakan campuran cocoa butter substitute atau lemak nabati sehingga coklat monggo tersebut murni coklat dan hal tersebut menjadi keunggulan coklat monggo. Keunggulan lainnya adalah varian rasanya yang sangat beragam dan jarang ditemukan dicoklat lainnya. Selain dijelaskan pembuatan dan keunggulannya, mahasiswa dan dosen diajak mengunjungi museum coklat dan diajak mencetak coklat dengan berbagai bentuk. Kunjungan industri yang dilakukan bertujuan mengenalkan produk UMKM yang dapat bersaing dengan industri coklat besar serta memberikan edukasi tentang pembuatan coklat monggo.

PENGALAMAN MANIS: MAHASISWA DAN DOSEN TEKNOLOGI PANGAN MELAKUKAN KUNJUNGAN INDUSTRI KE COKLAT MONGGO   Read More »

HIMPUNAN MAHASISWA TEKNOLOGI PANGAN GELAR BAKTI SOSIAL DALAM PERINGATAN DIESNATALIS KE-2

Di bulan Ramadhan yang penuh berkah Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan telah melaksanakan kegiatan bakti sosial pada tanggal 24 Maret 2024 yang dilakukan sekitar pukul 16.00 WIB – 17.00 WIB menjelang buka puasa. Kegiatan bakti sosial ini merupakan salah satu rangkaian diesnatalis ke-2 Teknologi Pangan. Bakti sosial dilakukan dengan membagikan kurang lebih 150 takjil kepada warga yang melintas sepanjang arah Merci dan sepanjang arah Margono, Purwokerto. Kegiatan bakti sosial ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian HIMA terhadap masyarakat. Melalui bakti sosial yang dilakukan, para pengurus HIMA berharap dapat memberikan manfaat dan kebahagiaan sesama, sekaligus mengajarkan nilai-nilai kebersamaan dan empati mahasiswa. Setelah dilakukannya bakti sosial, pengurus hima menuju area kampus Institut Teknologi Telkom Purwokerto tepatnya pada selasar rektorat lantai 2 untuk melakukan buka bersama.

HIMPUNAN MAHASISWA TEKNOLOGI PANGAN GELAR BAKTI SOSIAL DALAM PERINGATAN DIESNATALIS KE-2 Read More »

KUNJUNGAN INDUSTRI KE AGRADAYA, MAHASISWA DAN DOSEN TEKNOLOGI PANGAN KENALI REMPAH-REMPAH INDONESIA

Kunjungan industri merupakan suatu kegiatan yang diharapkan menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Kunjungan industri ke Agradaya pada hari kamis, 21 Maret 2024 dilakukan oleh mahasiswa dan dosen Teknologi Pangan. Agradaya merupakan UMKM yang memproduksi rempah-rempah khusunya tanaman biofarmasi yang berkolaborasi dengan petani-petani. Dalam kunjungan tersebut mahasiswa dan para dosen dijelaskan proses pengolahan rempah dari pemanenan dan pengeringannya. Pemanenan perlu dilakuakan disuhu yang sesuai agar tidak timbul toksin Aspergilus flavus yang dapat menyebabkan produk rempah dikembalikan karena jumlah toksin yang melebihi batas. Kemudian proses pengeringan yang dilakukan bertujuan untuk menentukan kualitas produk akhir rempah sehingga perlu hati-hati dalam pengeringan agar komponen bioaktifnya tidak rusak akibat panas. Mahasiswa dan para dosen diajak untuk meninjau tempat pengeringan dan cara membungkus rempah-rempah tersebut. Agradaya juga dapat dijadikan sebagai tempat magang bagi yang tertarik.

KUNJUNGAN INDUSTRI KE AGRADAYA, MAHASISWA DAN DOSEN TEKNOLOGI PANGAN KENALI REMPAH-REMPAH INDONESIA Read More »

SERAH TERIMA JABATAN PENGURUS HMTP 2024/2025

Serah Terima Jabatan (Sertijab) Himpunan Mahasiswa merupakan sebuah proses penyerahan tanggung jawab dan pengukuhan kepengurusan baru dalam organisasi kemahasiswaan, khususnya himpunan mahasiswa. Acara ini menandai akhir masa jabatan pengurus lama dan mulai berlakunya masa jabatan pengurus baru. Tujuan diadakanya serah terima jabatan yaitu untuk melanjutkan estafet kepemimpinan, menjaga kelangsungan organisasi dengan memastikan transisi yang mulus, memperkenalkan pengurus baru, dan menyusun program kerja pengurus baru. Serah terima jabatan HMTP periode 2024/2025 yang dilaksanakan pada hari minggu 25 Februari 2024 merupakan re-organisasi pengurs HMTP yang ke-dua. Setelah dilakukan pemilihan raya pada tanggal 23 Januari 2024, Alif Hafizhi dan Muhammad Tata Awaludin terpilih menjadi Ketua dan Wakil Ketua HMTP periode 2024/2025 seteleh melalui rangkaian pemilihan. Kedua pemimpin baru ini dipilih oleh anggota HMTP sebagai wakil mereka untuk mengemban tanggung jawab besar dalam mengarahkan dan mengelola organisasi demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan visi dan misi mereka.   VISI DAN MISI HIMPUNAN MAHASISWA TEKNOLOGI PANGAN 2024 – 2025 VISI Menjadikan HMTP ITTP sebagai wadah komunikasi dan aspirasi sehingga terbentuknya SDM yang berkompeten dan berkualitas serta ruang berkembang di bidang akademik maupun non akademik dengan alur yang adaptif, inovatif dan solutif.   MISI Menjadikan HMTP yang S.I.N.G.K.A.T. (Solidaritas, Inovasi, Nusantara, Gaya, Kreativitas, Akrab, Tuntas) Menjadikan HMTP sebagai lingkungan yang aman dan tentram dalam menjalankan program kerja selama satu periode kepengurusan Membangun hubungan dan kerja sama yang baik dengan pihak Internal dan Eksternal Setelah dilakukanya acara sertijab ini diharapkan dapat meningkatkan semangat dan motivasi anggota untuk terus berkontribusi dalam kemajuan organisasi, terwujudnya pencapaian prestasi mahasiswa teknologi pangan, meningkatkan kualitas program kerja yang diselenggarakan oleh HMTP, dan sebagai wadah pembelajaran dan pengembangan diri bagi mahasiswa teknologi pangan,

SERAH TERIMA JABATAN PENGURUS HMTP 2024/2025 Read More »

Bridging Technology for Humanity
Jl. D.I Panjaitan No. 128 Purwokerto 53147, Jawa Tengah – Indonesia

Telp

WA

Email

Website Official

Website PMB

Negara

Fakultas Teknik Telekomunikasi dan Elektro (FTTE)

Fakultas Informatika (FIF)

Fakultas Rekayasa Industri dan Desain (FRID)

Jl. D.I Panjaitan No. 128 Purwokerto 53147, Jawa Tengah – Indonesia

Telp : 0281-641629

WA  : 0812-2831-9222

Email : [email protected]

Telp

Email

 

: 0281-641629

Fakultas Teknik Telekomunikasi dan Elektro (FTTE)

Fakultas Informatika (FIF)

Fakultas Rekayasa Industri dan Desain (FRID)

Copyright ©2024 All Rights Reserved By Telkom University Purwokerto

Scroll to Top