Konsep Industri 4.0 pada dasarnya adalah kombinasi sumber daya industri fisik dan teknologi digital. Industri 4.0 mencakup manufaktur cerdas, yang dapat mengubah sumber daya menjadi objek cerdas. Dengan cara ini, sumber daya dapat merasakan, bertindak, dan bertindak bahkan dalam lingkungan yang cerdas. Sistem produksi cerdas pada Industri 4.0 akan mengubah industri menjadi model bisnis dengan rantai nilai produksi yang jauh lebih efisien.
Tujuan pengembangan Agro-industry antara lain :
1. Untuk meningkatkan nilai tambah
2. Meningkatkan jaminan mutu dan harga sehingga tercapai efisiensi agribisnis
3. Mengembangkan diversifikasi produk sebagai upaya penanggulangan kelebihan produksi saat panen dan kelangkaan pada periode tertentu,
4. Sebagai wahana pengenalan, penguasaan dan pemanfaatan teknologi sekaligus sebagai wahana peran serta masyarakat dalam budaya industri, melalui penciptaan wirausaha baru.

Sumber foto: https://www.freepik.com/free-photo/robot-spraying-fertilizer-vegetable-garden
Pengembangan industri pangan tidak dapat dipisahkan dari kepentingan sektoral terkait dalam pengembangan nasional untuk meningkatkan daya saing dan daya tahan di pasaran. Pengembangan industri pangan harus didukung oleh kontinyuitas pasokan bahan baku dan kesinambungan usaha, oleh karena itu peranan Agribisnis dan Agro-industry sangat penting.
Agro-industry 4.0 menggabungkan berbagai jenis data dari berbagai sumber untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Transparansi juga penting dalam manajemen rantai pasokan dan rantai nilai bahan mentah, sehingga perencanaan di bidang ini menjadi lebih strategis. Agro-industry 4.0 sendiri mempunyai peranan penting dalam sektor pertanian dan lingkungan hidup karena merupakan model masa depan yang sepenuhnya mengotomatisasi dan otonomi sektor pertanian
Agro-industry 4.0 diharapkan segera dimulai, dan industri pertanian akan berkembang menjadi industri berteknologi tinggi. Banyak pemangku kepentingan kini berinvestasi pada teknik pertanian yang didukung oleh teknologi terkini. Konsep Industri 4.0 setidaknya telah menghasilkan tujuh perbaikan, antara lain :
1. Mengubah rute rantai nilai,
Banyak pemangku kepentingan kini mengalihkan rantai nilai melalui paket makanan, pengiriman langsung ke konsumen, e-commerce bahan pangan, dan lain-lain untuk meminimalkan inefisiensi rantai pasokan di sektor pertanian.
2. Teknologi efisiensi tanaman,
Sudah ada perusahaan rintisan dan inovator lintas industri yang menawarkan drone, robot, platform berbagi data besar, irigasi, tanah, dan teknologi tanaman untuk meningkatkan hasil produk pertanian yang efektif.
3. Biokimia dan Bioenergi,
Inovator sedang mengembangkan pestisida, biomaterial, dan bioenergi yang diproduksi secara biologis yang meningkatkan mitigasi risiko ekologi.
4. Teknologi pangan dan daging buatan,
Daging dan telur nabati saat ini sedang dikembangkan untuk memanfaatkan “protein berkelanjutan.”
5. Pertanian Vertikal Terkendali,
Munculnya inovasi baru yang menawarkan potensi rumah kaca cerdas untuk sektor pertanian terkendali
6. Produk berbasis nano,
Misalnya pupuk nano, pelapis nano, pestisida nano, obat-obatan nano, dan berbagai bahan berbasis nano lainnya yang membantu mengurangi biaya, meningkatkan produktivitas, nilai produksi, dan pendapatan pertanian. Produk berbasis nano juga berkontribusi dalam menjaga dan meningkatkan kualitas sumber daya alam dalam sistem produksi pertanian
7. Big Data dan Penemuan Gen,
Bioinformatika dan pengurutan gen kini juga digunakan untuk menemukan ciri-ciri tanaman tertentu guna meningkatkan produktivitas. Industri 4.0 harus mampu mendukung sektor pertanian, khususnya dalam hal produksi dan perdagangan, melalui serangkaian digitalisasi dan teknologi produk. Pertanian maju meningkatkan taraf hidup masyarakat secara keseluruhan dan menghilangkan malnutrisi.

Sumber foto: https://www.freepik.com/free-photo/young-woman-controlling-plantation