Sumber: https://images.app.goo.gl/xbBK7weWjLjCdgEm7
Keamanan dan kualitas produk adalah prioritas utama pada suatu industri pangan. Selain kualitas bahan baku dan proses produksi yang menjadi perhatian, kemasan produk juga memegang peranan krusial. Kemasan tidak hanya berfungsi sebagai pelindung fisik, tetapi juga harus inert dan kemasan yang baik tidak memberikan dampak negatif pada produk di dalamnya. Salah satu metode pengujian awal yang sederhana namun efektif untuk menilai kualitas kemasan adalah “Sniff Test” atau Uji Bau.
Apa itu sniff test dalam konteks kemasan pangan?
Sniff test pada pengujian kemasan produk pangan adalah metode sensorik yang melibatkan penggunaan indera penciuman manusia untuk mendeteksi keberadaan bau asing, bau tidak diinginkan, atau bau aneh yang berasal dari material kemasan atau yang ditransfer oleh kemasan ke produk pangan. Meskipun tidak kuantitatif dan bersifat subjektif, sniff test berfungsi sebagai alat skrining cepat untuk mengidentifikasi potensi masalah.
Prosedur umum sniff test:
- Sampel kemasan pangan disiapkan (misalnya, kemasan etiket)
- Sampel dimasukkan ke dalam jar kaca kemudian dimasukkan ke dalam oven
- Oven dihidupkan dengan suhu dan waktu tertentu
- Setelah selesai di oven, dilakukan pengujian bau dengan mendekatkan jar kaca berisi kemasan ke hidung dan hirup perlahan untuk mendeteksi bau.
- Jenis bau yang terdeteksi dicatat (misalnya, bau plastik, bau kimia, bau manis, bau asam, dll.) dan intensitasnya (misalnya, ringan, sedang, kuat).
- Panelis (jika ada): Untuk hasil yang lebih representatif, sniff test bisa dilakukan oleh beberapa panelis yang terlatih atau tidak terlatih, untuk mengurangi bias subjektif.
Tujuan dilakukan sniff test
- Deteksi Migrasi Senyawa Kimia: Material kemasan, terutama plastik, dapat mengandung senyawa kimia sisa dari proses produksi dan dapat bermigrasi ke dalam makanan. Sniff test dapat mengidentifikasi bau dari migrasi senyawa kimia tersebut.
- Indikator Kontaminasi Kemasan: Kemasan dapat terkontaminasi bau asing dari lingkungan produksi atau dari tinta cetak yang belum kering sempurna. Bau seperti bau pelarut atau bau kimia lainnya dapat terdeteksi.
- Sniff test dapat membantu menilai apakah material kemasan cocok untuk produk pangan.
- Perlindungan Reputasi Merek: Produk pangan yang memiliki bau asing akan merugikan konsumen dan berdampak buruk pada reputasi merek.
- Penyaringan Cepat dan Efisien: sniff test dapat digunakan untuk memeriksa sampel kemasan dalam jumlah besar secara cepat dan efisien.
