Apa Itu GMO?
Genetically Modified Organisms (GMO) adalah organisme yang telah dimodifikasi secara genetis melalui teknik rekayasa genetika. Teknologi ini memungkinkan untuk menyisipkan, menghapus, atau mengubah gen dalam DNA suatu organisme untuk menghasilkan sifat-sifat yang diinginkan. Misalnya, tanaman dapat direkayasa untuk menjadi lebih tahan terhadap hama, penyakit, atau kondisi lingkungan yang ekstrem, dan meningkatkan kualitas gizi.
Kontroversi dan Kekhawatiran
Namun, penggunaan GMO juga menimbulkan sejumlah kontroversi. Kritikus berpendapat bahwa GMO dapat berdampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Beberapa studi mengindikasikan potensi risiko alergi dan resistensi antibiotik akibat konsumsi pangan GMO. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa tanaman GMO dapat mengganggu ekosistem alami dan mengurangi keanekaragaman hayati.
Regulasi dan Persepsi Publik
Regulasi mengenai GMO bervariasi di berbagai negara. Beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Kanada memiliki regulasi yang relatif longgar, sementara negara-negara Eropa cenderung lebih ketat. Di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatur penggunaan GMO dalam pangan dan obat-obatan, dengan fokus pada keamanan konsumen. Persepsi publik terhadap GMO juga bervariasi, beberapa konsumen menerima GMO sebagai bagian dari inovasi teknologi, sementara yang lain tetap skeptis dan memilih produk organik. Edukasi dan transparansi informasi menjadi kunci untuk meningkatkan pemahaman dan penerimaan masyarakat terhadap GMO.

Poduk GMO
- Jagung Bt: Jagung ini telah dimodifikasi untuk mengandung gen dari bakteri Bacillus thuringiensis (Bt), yang menghasilkan protein beracun bagi serangga tertentu tetapi aman bagi manusia. Jagung Bt membantu petani mengurangi penggunaan pestisida.
- Kedelai Tahan Herbisida: Kedelai ini telah dimodifikasi untuk tahan terhadap herbisida tertentu, sehingga petani dapat mengontrol gulma tanpa merusak tanaman utama.
- Padi Emas (Golden Rice): Padi ini mengandung gen yang meningkatkan produksi beta-karoten, prekursor vitamin A, membantu mengatasi masalah kekurangan vitamin A di negara-negara berkembang.
- Tomat Flavr Savr: Tomat ini dimodifikasi untuk memiliki masa simpan yang lebih lama dan lebih tahan terhadap pembusukan.
- Semangka tanpa biji: Semangka tanpa biji dihasilkan melalui persilangan antara semangka diploid (dua set kromosom) dan tetraploid (empat set kromosom), menciptakan semangka triploid yang tidak dapat berkembang biak secara normal, sehingga tidak menghasilkan biji.
Referensi:
Yuwono Prianto & Swara Yudhasasmita. 2017. Tanaman Genetically Modified Organism (GMO) Dan Perspektif Hukumnya Di Indonesia. Journal Of Biology. 10(2):132-142
Mahrus. 2014. Kontroversi Produk Rekayasa Genetika Yang Dikonsumsi Masyarakat. Jurnal Biologi Tropis.14(2):108-119