https://images.app.goo.gl/VKS1wcFFjXKYSfwW9
Nasi yang baru dimasak sangat rentan terhadap kerusakan. Adanyaa air dan nutrisi dapat menjadi media bagi pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur. Dalam hitungan jam pada suhu ruang, nasi akan menjadi basi, berbau tidak sedap, dan tidak layak konsumsi. Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya, bagaimana nasi yang mudah basi bisa bertahan awet dalam kemasan instan? Terdapat beberapa teknik utama yang digunakan untuk memperpanjang umur simpan nasi instan, menjadikannya praktis dan aman dikonsumsi:
- Pra-pemasakan dan pengeringan (dehidrasi):
- Dimasak (Pra-cooking/Pre-gelatinization): Nasi dimasak sebagian atau sepenuhnya (gelatinisasi pati). Proses ini membuat pati dalam nasi menyerap air, mengubah strukturnya agar lebih cepat menyerap air kembali saat direhidrasi.
- Dikeringkan (dehydration): Setelah dimasak, nasi kemudian dikeringkan hingga kadar airnya sangat rendah (di bawah 10-12%). Pengeringan ini dapat dilakukan dengan berbagai metode, seperti:
- Pengeringan udara panas: Metode paling umum dan ekonomis.
- Pengeringan vakum: Untuk mempertahankan kualitas dan aroma lebih baik.
- Pengeringan beku (Freeze-Drying): Metode paling canggih, mempertahankan struktur dan nutrisi terbaik, menghasilkan nasi dengan tekstur paling mendekati nasi segar, namun biayanya mahal.
Tujuan dilakukan pengeringan adalah untuk mengurangi kandungan air menjadi sangat rendah, sehingga dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme (bakteri, kapang, khamir) yang membutuhkan air untuk tumbuh dan berkembang biak.
- Kemasan hermetis (kedap udara): Nasi yang telah dikeringkan kemudian dikemas dalam kemasan yang kedap udara (hermetis). Bahan kemasan yang digunakan biasanya berupa aluminium foil berlapis plastik atau kemasan vakum.
- Sterilisasi atau pasteurisasi: Beberapa jenis nasi instan, terutama yang dikemas dalam bentuk pouch atau wadah siap makan (ready-to-eat rice yang hanya perlu dihangatkan), melalui proses sterilisasi atau pasteurisasi setelah dikemas.
Contoh nasi instan di pasaran:
- Nasi instan kering (Freeze-dried/Air-dried): Nasi dikemas dalam kemasan sachet, seperti untuk bekal mendaki gunung atau ransum darurat. Membutuhkan penambahan air panas dan waktu rehidrasi singkat.
Nasi instan siap makan (Ready-to-eat/Retort Pouch): Nasi sudah matang dan dikemas dalam wadah fleksibel yang disegel. Cukup dihangatkan dengan microwave atau direbus sebentar. Jenis ini telah melalui sterilisasi komersial sehingga awet di suhu ruang
