KEJU TANPA SUSU? EMANG BISA?

Keju tanpa susu? Bagi sebagian orang, mungkin terdengar asing. Masyarakat sudah terbiasa dengan pengertian keju merupakan produk olahan susu sapi. Namun, seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pola makan nabati dan beragamnya pilihan produk makanan, keju tanpa susu semakin populer. Keju tanpa susu atau sering disebut plant-based cheese merupakan keju yang terbuat dari bahan non-diary. Alternatif pengganti susu sapi seperti, sari kacang mete, almond, atau kedelai sering digunakan dalam pembuatan plant-based cheese. Selain kandungan proteinnya yang tinggi, kacang-kacangan juga mengandung lemak sehat yang memberikan rasa creamy pada plant-based cheese. Selain itu, kacang-kacangan juga kaya akan vitamin, mineral, dan serat yang bermanfaat bagi kesehatan. Dalam proses produksi, plant-based cheese umumnya lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan keju susu sapi.

Proses pembuatan plant-based cheese memiliki perbedaan dengan keju susu sapi. Jika keju susu sapi menggunakan enzim rennet untuk menggumpalkan kasein, plant-based cheese memanfaatkan bakteri asam laktat untuk menggumpalkan protein nabati. Proses fermentasi oleh bakteri ini tidak hanya mengentalkan protein tetapi juga memberikan cita rasa khas pada plant-based cheese.Selain bakteri asam laktat, asam buah-buahan seperti nanas, jeruk nipis, dan belimbing wuluh juga sering digunakan sebagai pengganti enzim rennet. Asam-asam ini membantu mengendapkan protein dalam sari kacang, membentuk gel yang menjadi dasar plant-based cheese. Untuk meningkatkan cita rasa dan tekstur, berbagai bahan tambahan seperti perisa keju, bubuk agar-agar, atau nutritional yeast kerap ditambahkan. Perisa keju akan memberikan rasa yang mirip dengan keju susu, sementara agar-agar dan nutritional yeast berperan sebagai pengental alami, menghasilkan tekstur yang lembut dan kenyal.

Hasil akhir dari proses pembuatan tersebut adalah plant-based cheese yang memiliki tekstur yang cenderung lebih lembut dibandingkan keju susu, aromanya khas dan tidak menyengat, namun tetap mampu menghadirkan cita rasa keju yang lezat. Selain itu, plant-based cheese juga kaya akan protein nabati dan bebas kolesterol, menjadikannya pilihan yang sehat dan ramah lingkungan. Perbedaan mendasar dalam proses pembuatan ini memberikan keunggulan tersendiri bagi plant-based cheese. Bagi mereka yang memiliki alergi susu sapi, intoleransi laktosa, atau mengikuti pola makan vegetarian/vegan, keju nabati menjadi alternatif yang sangat baik.

Referensi:

Remantari, P. E., 2022. Inovasi Rasa Pada Keju Vegetarian. Jurnal Mahasiswa Pariwisata dan Bisnis, I(4), pp. 1030-1048.

 

 

Related Post

Bridging Technology for Humanity
Jl. D.I Panjaitan No. 128 Purwokerto 53147, Jawa Tengah – Indonesia

Telp : 0281-641629

WA  : 0812-2831-9222

Email : [email protected]

Website Official : ittelkom-pwt.ac.id

Website PMB : pmb.ittelkom-pwt.ac.id

Negara : Indonesia

Telp

WA

Email

Website Official

Website PMB

Negara

Fakultas Teknik Telekomunikasi dan Elektro (FTTE)

Fakultas Informatika (FIF)

Fakultas Rekayasa Industri dan Desain (FRID)

Copyright ©2024 All Rights Reserved By Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Scroll to Top