Minyak atsiri adalah senyawa volatil (mudah menguap) yang diekstrak dari berbagai bagian tumbuhan, seperti daun, bunga, batang, kulit kayu, akar, dan buah. Istilah “atsiri” mengacu pada sifatnya yang mudah menguap dan menghasilkan aroma yang kuat.
Secara kimiawi, minyak atsiri adalah campuran kompleks dari puluhan hingga ratusan senyawa organik, termasuk terpen dan terpenoid. Senyawa-senyawa inilah yang memberikan karakteristik khas pada setiap minyak, seperti mentol pada peppermint atau limonen pada jeruk. Ada beberapa metode utama yang digunakan untuk mengekstrak minyak atsiri:
- Destilasi Uap : Metode paling umum, terutama untuk daun dan bunga. Bahan tanaman dipanaskan dengan uap air. Uap membawa senyawa atsiri, kemudian didinginkan kembali menjadi cairan, memisahkan minyak dan air.
- Ekstraksi Dingin: Digunakan pada kulit buah-buahan sitrus (jeruk, lemon, bergamot). Kulit buah diperas secara mekanis untuk melepaskan minyak.
- Ekstraksi Pelarut: Digunakan untuk bunga-bunga halus (seperti melati atau mawar) yang mudah rusak oleh panas. Metode ini menghasilkan produk yang disebut absolut.
Minyak atsiri dimanfaatkan sangat luas, sebagai aromaterapi, penggunaan pada tubuh, pewangi alami, flavoring agent. Indonesia merupakan salah satu produsen minyak atsiri terbesar, jenis minyak atsiri Indonesia meliputi:
- Minyak cengkeh
- Minyak sereh wangi
- Minyak nilam
- Minyak kayu putih
Meskipun berasal dari bahan organik yang berasal dari alam, penggunaan minyak atsiri perlu digunakan dengan hati-hati:
- Jangan langsung mengoleskan minyak atsiri murni kekulit karena dapat menyebabkan iritasi, luka bakar, atau alergi
- Tidak disarankan untuk diminum tanpa pengawasan yang ketat karena beberapa minyak atsiri dapat menjadi racun
- Beberapa minyak atsiri tidak disarankan untuk anak-anak dan ibu hamil